Cari Blog Ini

Minggu, 21 Februari 2010

BERBAGAI BENTUK PUISI DAN PANTUN



1.      Gurindam

 

Sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat. Misal : Baik-baik memilih kawan.Salah-salah bisa jadi lawan

 

2.      Karmina




 

Pantun dua seuntai (pantun kilat) baris pertama sebagai sampiran dan baris kedua sebagai isi

berupa sindiran dengan rumus rima a-a

Misal: Kayu Lurus dalam ladang dan Kerbau kurus banyak tulang

 

3.      Talibun

Bentuk puisi lama dalam kesusastraan Indonesia (Melayu) yang jumlah barisnya lebih dari empat, biasanya sampai 16-20, serta punya persamaan bunyi pada akhir baris (ada juga yang seperti pantun dengan jumlah baris genap seperti 6, 8, 12)
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dstnya.

 

 

Ciri-ciri Talibun adalah seperti berikut:

 

1)      Ia merupakan sejenis puisi bebas

2)      Terdapat beberapa baris dalam rangkap untuk menjelaskan pemerian

3)      Isinya berdasarkan sesuatu perkara diceritakan secara terperinci

4)      Tiada pembayang. Setiap rangkap dapat menjelaskan satu keseluruhan cerita

5)      Menggunakan puisi lain (pantun/syair) dalam pembentukannya

6)      Gaya bahasa yang luas dan lumrah (memberi penekanan kepada bahasa yang berirama seperti pengulangan dll)

7)      Berfungsi untuk menjelaskan sesuatu perkara

8)      Merupakan bahan penting dalam pengkaryaan cerita penglipur lara

 

Tema Talibun

 

Tema talibun biasanya berdasarkan fungsi puisi tersebut. Contohnya seperti berikut:-

1)      Mengisahkan kebesaran/kehebatan sesuatu tempat dll

2)      Mengisahkan keajaiban sesuatu benda/peristiwa

3)      Mengisahkan kehebatan/kecantikan seseorang

4)      Mengisahkan kecantikan seseorang

5)      Mengisahkan kelakuan dan sikap manusia.

 

Contoh Talibun

Tengah malam sudah terlampau

Dinihari belum lagi nampak

Budak-budak dua kali jaga

Orang muda pulang bertandang

Orang tua berkalih tidur

Embun jantan rintik-rintik

Berbunyi kuang jauh ke tengah

Sering lanting riang di rimba

Melenguh lembu di padang

Sambut menguak kerbau di kandang

Berkokok mendung, Merak mengigal

Fajar sidik menyinsing naik

Kicak-kicau bunyi Murai

Taktibau melambung tinggi

Berkuku balam dihujung bendul

Terdengar puyuh panjang bunyi

Puntung sejengkal tinggal sejari

Itulah alamat hari nak siang

 

(Hikayat Malim Deman)

 

4.      Syair


Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, beri
rama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud).

Daftar syair :

 

1)      Syair Bidasari

2)      Syair Ken Tambuhan

3)      Syair Kerajaan Bima

4)      Syair Raja Mambang Jauhari

5)      Syair Raja Siak


Syair disebut juga puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang berakhiran dengan bunyi yang sama

 

 

Sumber :

 

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

 

Wikipedia. 2007. Talibun. (online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Talibun, diakses pada tanggal 23 Agustus 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar